25 Juli 2008

Cinta yang Membunuh

Akhir-akhir ini saya dihantui lirik lagunya D’masiv. Biar nggak penasaran, akan saya tulis potongan liriknya di sini:

Kauhancurkan aku dengan sikapmu
Tak sadarkah kau telah menyakitiku
Lelah hati ini meyakinkanmu
Cinta ini membunuhku....

Nah, lirik di atas yang selalu menggangu saya. Saya katakan mengganggu karena setiap kali mendengar lagi ini entah di radio, atau di televisi, atau di komputer teman (kalau yang terakhir ini saya jamin mp3 yang bajakan :D), ada yang mau tidak mau saya pikirkan. Saya berharap Anda tidak penasaran tentang apa yang saya pikirkan. Akan tetapi, kalau ternyata Anda penasaran, saran saya baca terus posting ini.

Well, harus saya akui lagu ini memiliki arti tersendiri bagi saya. Apalagi setelah mendengar langsung dari penciptanya (lewat TV tentunya) bahwa lagu ini terinspirasi oleh pengalaman pribadinya. Apakah Anda bisa menebak kira-kira pengalaman seperti apa yang mendorong si pencipta yang personelnya D’masiv ini mencipta lagu yang ’thriller’ seperti ini?

Kalau Anda menebak pengalaman tragis cinta yang ditolak, maka dengan berat hati harus saya katakan tebakan Anda kurang tepat. Kenapa? Karena bukan hanya ’cinta yang ditolak’. Akan tetapi, 'cinta yang ditolak berkali-kali'. Kalau kata si penciptanya sih, dia sempat 'nembak' cewek yang disukainya lebih dari 7 kali. Dan yang benar-benar men’trenyuh’kan adalah semua usahanya yang sampai tujuh kali itu gagal. Alias dia ditolak. Bukan hanya ditolak. Lebih tepatnya ditolak habis-habisan. Atau bahasa lumrahnya ditolak mentah-mentah gitu lah.

Bayangkan, tujuh kali menyatakan cinta pada orang yang sama dan terus menerus ditolak. Bisakah Anda membayangkan bagaimana rasanya? Ah, sayang sekali kalau Anda tidak bisa membayangkan. Sayang sekali kalau Anda tidak pernah ditolak apalagi lebih dari sekali. Karena, kalau demikian Anda tentu tidak akan bisa menikmati lagu ini sepenuh hati. Paling-paling Anda hanya menikmati musiknya saja. Tidak sampai ke emosi yang dibawa oleh liriknya.

”Terus, Kenapa lagu ini mengganggu pikiran pencari hikmah?” Mungkin Anda mulai bertanya demikian. Baiklah, akan saya katakan. Tapi tolong simpan ini baik-baik. Jangan dikatakan sama siapapun. Ini rahasia besar. Jangan sampai bocor. Karena kalau sampai bocor maka saya harus memanggil mario si tukang ledeng. Wah, bisa keluar uang banyak saya untuk menyewa si mario. Jadi, plis ya, setelah membaca ini tolong sangat disebarluarkan.

Sebenarnya.... .... pengalaman tertolak ini, ehem ehem, juga pernah saya rasakan. Dan guess what. Sama seperti pencipta lagu ini, saya juga pernah ditolak oleh seseorang (lebih tepatnya wanita, lebih tepatnya lagi wanita tercantik di dunia :D). Dan sama halnya dengan personel D’masiv, penolakan yang saya rasakan juga lebih dari sekali. Mendingnya (ini bukan bahasa Indonesia baku lho), penolakan yang saya rasakan tidak sebanyak si D’masiv. Lebih mendingnya lagi, tidak seperti D'masiv yang sampai sekarang katanya si gadis tidak bisa menerima (ehem-ehem) cintanya, si wanita yang tercantik di dunia itu pada akhirnya tidak kuasa untuk tidak mengatakan ”iya” saat saya mengatakan ”aku cinta” untuk yang kesekian kali :D.
Itulah, kenapa lagu D'masiv bisa mengganggu saya.....

Dan, tahukah Anda bahwa saya merasa beruntung pernah merasa tertolak? Kenapa? Karena kalau tidak, saya tidak tahu apakah perasaan saya sama dia akan sebesar seperti saat ini :D.

Dan lagi, saya juga merasa beruntung pernah mengalami masa-masa kurang bahagia, masa-masa sulit. Karena pengalaman masa-masa seperti itu membuat saya semakin tegar menghadapi kesulitan dan bisa menikmati setiap bentuk kebahagiaan yang saya rasakan saat ini.

Well, so sweet kan?

1 komentar:

Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).