01 Mei 2008

Tidur Panjang Saya

Tiba-tiba saya sadar telah begitu lama meninggalkan rumah saya ini. Hampir satu bulan sudah saya tidak menyambangi tempat tinggal yang satu ini. Maka sudah selama itu pula saya tidak menempelkan (memposting, red.) tulisan. Dan sekarang saya ingat bahwa saya punya rumah yang harus dipelihara, diisi, dihuni, dan diperhatikan. Tenang, tidak pernah terbersit di benak saya untuk menjual rumah ini (wong tidak ada harganya kok).

Nah, perlu saya jelaskan di sini bahwa selama ini saya tidak sengaja mengabaikan tempat tinggal teduh ini. Semua itu hanya karena saya mengalami penyakit aneh yang tiba-tiba menyerang. Ya, saya terkena penyakit tidur panjang. Tidur yang sangat panjang. Bukankah satu bulan merupakan waktu yang sangat panjang untuk tidur? Tapi benar. Saya tidak mengada-ada. Saya benar-benar ketiduran. Dan ketika bangun hari ini, saya baru sadar telah begitu lama saya tertidur. Ah, tidur yang aneh.

Tapi, tunggu dulu. Rasanya tidur saya yang hanya selama satu bulan itu tidak aneh. Banyak orang yang pernah mengalaminya. Apalagi kalau dibandingkan dengan tidurnya para penghuni gua pada zaman raja Dikyanus tahun 112 M. Benar-benar tidak aneh kalau dibandingkan dengan tidurnya ashabul kahfi bukan? Lha wong mereka tidur sampai 300 tahun. Bayangkan 300 tahun. Sedangkan saya baru tidur satu bulan saja.

Nah, karena saya sudah menyebut nama ashabul kahfi, maka biarlah saya sedikit menyinggung pertanyaan-pertanyaan saya ketika pertama kali mendengar kisah orang-orang yang memegang  teguh imannya ini. Sekedar informasi, orang-orang yang disebut sebagai ashabul kahfi terdiri dari 7 orang beriman yang karena keadaan (penguasa lalim yang membasmi pihak yang memiliki keimanan berbeda) harus lari meninggalkan negerinya sendiri. Ditemani anjing bernama Qithmir, mereka masuk ke dalam sebuah gua. Dan sesampainya di dalam gua mereka tertidur pulas selama kurang lebih tiga ratus tahun.

Saat mendengar guru saya dulu menuturkan kisah ini, tentu saja saya bertanya-tanya dalam hati: Apa yang dirasakan oleh mereka saat terbangun dan melihat apa-apa di sekitarnya telah berubah? Jujur saja saat itu saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya. Sama sekali tidak terbayangkan. Dan kini, saat saya tidak lagi memikirkan pertanyaan itu, tiba-tiba saya mengalami kejadian yang mau tidak mau membuat saya menghubungkannya dengan peristiwa ashabul kahfi.

Saat saya bangun dari tidur saya yang hanya berlangsung selama satu bulan itu, saya melihat begitu banyak hal yang telah berubah. Begitu banyak blog tetangga sebelah yang sudah membahas banyak hal. Sementara blog saya ini, karena tidur panjang saya, belum membahas apa-apa. Blog saya masih seperti dulu, sedangkan blog tetangga sudah begitu berbeda dan jauh lebih baik. Semuanya hanya karena tidur panjang.

Mungkin saja, perasaan saya saat melihat blog tetangga yang telah jauh lebih baik ini  sama dengan perasaan Ashabul kahfi saat keluar gua dan melihat peradaban telah berubah. Ya, mungkin saja....

2 komentar:

  1. iya nih lama gak nongol, tu halaman rumahnya rumputnya udah panjang2... :)

    mimpi apa setelah tidur panjangnya??

    BalasHapus
  2. halo mbak ~tc~. wah seneng banget lho baru bangun tidur udah ada yang berkunjung. swear! urusan rumput panjang emang dibiarin. bentar lagi mau beli kambing, biar gak perlu merumput jauh-jauh. mimpinya banyak banget. ya, mudah-mudahan mimpinya mengandung hikmah...

    BalasHapus

Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).