14 Maret 2008

Baik!? Kerjakan Sekarang (ssstt! Pencari Hikmah lagi serius)

Kalau anda merasa dunia ini adalah tempat yang damai, coba hidupkanlah TV anda dan lihatlah berita-berita kriminal, maka anda akan melihat bahwa masih banyak yang harus anda kerjakan. Ini bukan berarti bahwa apa yang anda sudah kerjakan tidak berguna. Ini menunjukkan bahwa anda memang tidak boleh berhenti dari usaha berbuat kebaikan. Sekali anda berhenti berbuat baik, maka angka kejahatan akan meningkat cepat.

Mungkin anda merasa bahwa apa yang anda lakukan, dalam hal ini berbuat kebajikan, tidak ada nilainya. Mungkin anda menganggap bahwa memberi uang receh kepada pengemis yang duduk di pinggir jalan tidak akan bisa mengubah dunia. Mungkin pula anda berpikir bahwa membuang kulit pisang di sembarang tempat tidak akan membuat dunia makin kacau. Anda mungkin benar. Tapi bisa jadi anda salah.

Bayangkan apabila pengemis yang kita beri uang receh tiba-tiba masuk angin. Sedangkan ia tidak punya cukup uang untuk membeli obat masuk angin. Padahal kalau dibiarkan berlarut-larut masuk angin yang diderita oleh pengemis itu bisa semakin parah bahkan bisa membunuhnya. Dalam hal ini pengemis itu tentu sangat membutuhkan uang recehan untuk kerokan. Dengan kerokan ia akan kembali sehat seperti sedia kala. Maka bisa dilihat bahwa apa yang anda lakukan telah menyelamatkan satu nyawa dari kematian.

Bayangkan juga, apabila ada seorang pemarah yang melewati tempat di mana anda membuang kulit pisang. Kemudian tanpa sengaja ia menginjak kulit pisang tersebut dan terjatuh. Dia tentu akan sangat marah dan bisa jadi ia akan melampiaskan kemarahannya kepada siapapun yang ia temui. Bayangkan jika setelah itu ada seorang petani yang juga pemarah pulang dari sawah dengan membawa cangkul dan sabit dan bertemu orang yang baru terpeleset itu. Si pemarah tentu akan melampiaskan kemarahannya pada petani itu. Dan karena petani tersebut membawa sabit bisa jadi ia membacokannya kepada si pemarah. Maka satu nyawa bisa melayang hanya gara-gara anda membuang kulit pisang sembarangan.

Jadi, hal sekecil apapun yang kita lakukan akan berpengaruh kepada dunia secara keseluruhan. Apabila yang kita lakukan adalah hal baik, maka hal baik itu akan dinikmati oleh seluruh dunia. Sebaliknya jika hal buruk yang kita kerjakan, maka hal buruk itu akan dirasakan oleh seluruh umat manusia.

2 komentar:

  1. Hehe...
    Andai semua makhluk yang ada dibelahan bumi ini seperti Mas Pencari-Hikmah (PH), Sisemut yang suka ngupingpun akan bersorai riang karena dia tak akan kecapean bikin rumah jika musim hujan tiba!!

    Iya benar, Tak boleh hanya menunggu hal yang besar2 saja karena hampir pasti yang kita anggap kecil ternyata adalah hal terbesar dalam hidup kita!

    Ayo.. jangan hanya mencari tapi kerjakan sekarang juga Mas ya!

    BalasHapus
  2. Met pagi Speak Up (SU)...
    saya sampaikan salam hangat dari rumah yang (tidak)penuh hikmah ini. ya, semoga saja pencarian yang saya lakukan akan menghasilkan tidak hanya ilmu hikmah (he..he..he..) tapi juga perbaikan pada diri saya.
    terima kasih Speak Up, sudah menambah perbendaharaan hikmah saya dengan menyebutkan hikmah "si semut-semut kecil". saya setuju. kita harus banyak belajar pada semut. jangan sampai kalah dari penyanyi cilik kita dulu siapa namanya ya... Enno Lerian. wong waktu dia masih kecil aja udah bertanya-tanya tentang semut, kok kita yang sudah besar ini masih belum sadar ada hikmah di balik semut.
    oke Speak UP, mari bareng-bareng kita cari hikmah and habis itu kita kerjakan.

    BalasHapus

Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).